Wednesday, September 8, 2021

Teks Editorial. Pernahkah kamu mendengar tentang teks editorial? 

Bagi  orang secara umum, saya yakin sebenarnya sudah sering menemukan teks editorial, hanya saja tidak tahu jika itu termasuk teks editorial. 

Membicarakan tentang teks editorial, ada beberapa ciri-ciri, tujuan dan pengertian.Untuk pembelajaran kali ini kita akan membahas secara mendalam apa itu teks editorial.

 

Pengertian Teks Editorial 

Pengertian teks editorial secara umum dapat diartikan sebagai tajuk rencana. Dimana tajuk rencana selalu ada di surat kabar. Teks editorial diletakan satu bagian dengan rubrik opini. Bedanya, jika opini bisa ditulis dari penulis luar redaksi, maka pada teks editorial adalah tanggapan langsung dari redaktur terkait dengan peristiwa yang terjadi yang bersifat aktual. 

 

Tujuan Teks Editorial 

Ditinjau dari tujuan dari teks editorial, memiliki beberapa tujuan yang wajib Anda tahu. Apa saja? simak ulasannya berikut ini. 

  • Mempersuasi atau mengajak pembaca ikut merenung pada isu aktual yang sedang ramai diperbincangakan oleh masyarakat. 
  • Secara tidak langsung, redaktur memberikan pandangannya terhadap isu yang terjadi kepada pembaca.
  • Entah disadari atau tidak, dari pandangan redaktur tersebut diharapkan mampu menggerakan pembaca tergerak, terlibat atau memahami lebih dekat terhadap issu yang sedang banyak dibicarakan. 
  • Penulisan editorial sebagai upaya memperjuangkan argument agar isu tersebut mendapatkan perhatian.
  • Dilihat dari perspektif yang lain editorial bertujuan untuk memberikan gambaran singkat atau pemahaman singkat namun mendalam bagi pembaca yang masih tidak memahami issu aktual yang dihadapi di masyarakat. 
  • Editorial bertujuan untuk memberikan pemikiran atau mengajarkan problem solving.


Ciri-ciri Teks Editorial 

Berdasarkan ciri-cirinya, teks editorial memiliki beberapa ciri, yang akan dibahas sebagai berikut. 

1. Bersifat Faktual dan Aktual 

Dikatakan faktual adakah kejadian yang sifatnya nyata dan benar-benar terjadi tanpa   mengikat waktu. Dimana kejadian yang diambil bisa yang sifatnya baru terjadi sekarang dan masa lalu. 

Berbeda dengan penggunaan aktual. Aktual lebih menekankan pada kejadian yang sedang hangat dibicarakan dan benar-benar terjadi oleh banyak orang. Meskipun demikian, tetap memperhatikan keterbaruan informasi.

2. Sistematis dan Logis 

Teks jenis ini disusun secara sistematis, atau berurutan. Sehingga memudahkan pembaca memahami apa yang dibicarakan. Perlu juga mempertimbangkan kelogisan dalam penyampaian secara tulisan. Agar tujuan persuasive ke pembaca tepat sasaran, tentu saja pendapat yang disampaikan juga sampai ke pembaca. 

3. Argumentatif 

Hal terpenting dalam penulisan teks jenis ini adalah bersifat pendapat. Jadi, editorial sebenarnya bukan sebuah kebenaran. Melainkan bagian bentuk perspektif atau pendapat. 

4. Pemilihan Diksi Tepat, Singkat dan Lugas 

Ciri teks jenis ini ditulis secara singkat, padat, jelas dan lugas. Tidak berbelit-belit. Editoriall dikemas dalam jumlah kata yang terbatas. Dimana penulisan menuliskan tidak terlalu panjang seperti halnya opini. 

5. Permasalahan yang Diangkat Skala Nasional 

Adapun ciri tajuk rencana yang lain, yaitu masalah yang dibahas adalah masalah yang menjadi masalah nasional. Jadi bukan masalah lokal atau semacamnya. Prinsipnya adalah, masalah yang diangkat sesuatu hal yang memberi dampak luas kepada masyarakat. 

6. Bersifat subjektif 

Karena sifatnya adalah argument, maka teks editorial sebenarnya bersifat subjektif  dari media atau surat kabar itu sendiri. Jadi, semisal ada media yang mengangkat teks editorial yang sama, masing-masing media pasti memiliki perspektif pembahasan yang berbeda. 

Dari ciri-ciri teks editorial ini, setidaknya memberikan gambaran seperti apa bentuk dari tajuk rencana. Jika masih bingung, di sub bab akhir akan disertai contohnya. 

 

 

Struktur Teks Editorial 

Buat Anda yang tertarik ingin membuat editorial, di bab ini akan membahas struktur penulisan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah struktur secara umum yang bisa dicoba. 

1. Pertanyaan Pendapat 

Struktur yang paling penting adalah menentukan pertanyaan pendapat. Pertanyaan yang diambil adalah topic yang sedang hangat dibicarakan, dan menjadi isu nasional. Selebihnya, dari segi pembahasan dan penjabarannya, kembali diserahkan oleh penulis (redaktur). Agar editorial memiliki kekuatan, umumnya ditulis dengan sebuah teori yang kemudian diperkuat dengan argumen. 

2. Argumentasi 

Argumentasi ini salah satu struktur yang memberikan kekuatan pada permasalahan yang diangkat. Secara teknis penyampiannya, argumentasi akan lebih meyakinkan apabila banyak fakta yang disampaikan, akan semakin baik jika ada pendapat ahli. 

3. Pernyataan Ulang Pendapat 

Seperti yang disinggung sebelumnya, pendapat ahli, pernyataan umum dan fakta yang diberikan bisa diberi tekanan. Misalnya dengan memberikan pernyataan ulang pendapat, yang menegaskan bahwa bagian yang diulang adalah pesan yang penting bagi pembaca. Umumnya pernyataan ulang pendapat atau reiteration ini diletakan di bagian akhir teks. 

 

 

Tahapan Proses Menulis Teks Editorial

Jika sudah memahami pengertian fungsi serta ciri teks editorial, maka saatnya untuk praktik menulis teks editorial. Beberapa langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah: 

1. Pencarian ide dan topik

Pilih topik terkini dan terhangat yang menarik pembaca. Topik yang menarik akan diminati para pembaca karena pembaca selalu ingin topik yang terbaru.

2. Seleksi dan penetapan topik

Setelah mendapatkan beberapa topik, kamu bisa menyeleksinya. Kamu dapat berkoordinasi dengan tim redaksi untuk memutuskan mana topik yang relevan dan menarik. Sesuaikan topik dengan pembaca. Penulis teks editorial harus memperhatikan bahasa, fakta-fakta dan pendapat yang dikemukakan apakah

3. Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis

Kumpulkan data untuk mendukung pendapat. Data berupa fakta-fakta yang berhubungan dengan topik akan sangat mendukung pendapat yang sudah dibuat.  sudah tepat atau belum bagi pembaca

4. Proses pelaksanaan penulisan

Saatnya menulis dan menyunting teks editorial. Setelah menulis, periksa kembali teks yang sudah dibuat agar kaidah kebahasaan, tanda baca, dan kalimatnya sudah padu dan siap untuk dibaca para pembaca.

 

Contoh Teks Editorial 

"Berikut adalah contoh teks editorial atau tajuk rencana yang bisa diamati. Jika ingin contoh baru, setiap kali Anda membeli surat kabar, pasti di sana selalu ada. Karena surat kabar selalu memuat tek editorial, yang biasanya terletak pada tajuk rencana."

Langkah pemerintah dalam membentuk Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 pada pekan lalu memperlihatkan bahwa pemerintah mengandalkan ketersediaan vaksin sebagai jalan keluar dari pandemi ini. Tim yang terdiri dari sederet menteri, lembaga riset, perguruan tinggi, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan bertugas hingga 31 Desember tahun depan.

Namun terdapat sejumlah masalah mendasar dari kebijakan pemerintah tersebut. Pertama, tugas dan fungsinya dapat tumpang tindih dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah dibentuk oleh Presiden. Meskipun masih sama-sama dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato, keberadaan tim ini berpotensi menghambat birokrasi. Apalagi masyarakat juga belum melihat hasil kerja nyata komite di lapangan.

Kedua, keberadaan tim tersebut juga berpotensi berbenturan dengan tugas Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang dipimpin oleh Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional. Selain menghasilkan rapid test (tes cepat covid) dan ventilator, konsorsium ini juga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute. Sebetulnya, pemerintah bisa saja cukup menugasi konsorsium ini untuk melaksanakan instruksinya perihal percepatan pengembangan vaksin.

Selain itu, ruang lingkup tim ini tidak terlalu jelas. Pembuatan vaksin yang mumpuni pastinya memerlukan waktu yang tidak sedikit dan tidak boleh terburu-buru. Misalnya, masyarakat tentunya tidak mau percepatan pengembangan vaksin Merah Putih malah memicu pertanyaan dunia riset global akan kredibilitasnya yang bahkan pemerintahnya saja terkesan tidak percaya dan membentuk tim lain untuk melakukannya.

Kemudian, Pemerintah seharusnya sangat paham bahwa uji klinis tahap ketiga adalah tahap paling penting dari perancangan vaksin atau obat. Uji klinis fase terakhir ini tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa. AstraZeneca dan Universitas Oxford bahkan terpaksa menghentikan uji klinis buatan mereka ketika menemukan peserta uji klinis di Inggris mengalami efek samping yang serius. Sehingga, rasanya tidak akan banyak yang bisa dilakukan oleh tim nasional bentukan Presiden ini.

Penegasan Ulang

Daripada hanya mengandalkan vaksin saja, sebaiknya pemerintah bisa memperbaiki kapasitas pengetesan dan pelacakan pasien suspect. Melalui berbagai pusat layanan kesehatan sebetulnya pemerintah dapat memperbaiki kualitas pengobatan pasien dan kesiapan tenaga medis agar angka kematian pasien COVID-19 tidak terus meningkat.

Tanpa upaya terpadu yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, tumpuan harapan pada satu solusi saja bisa dapat berujung pada masalah baru. Terutama jika waktu pengembangan vaksin jauh lebih lama dari apa yang dijanjikan oleh pemerintah. Pemerintah tidak boleh menyimpan semua telur dalam satu keranjang, upaya pengendalian wabah secara holistik dan ketat harus tetap dilakukan melalui berbagai sudut. 

 

 

 Demikian tadi materi tentang teks eksposisi

Untuk selanjutnya silakan melakukan presensi pada tautan dibawah ini

 Presensi mapel Bahasa Indonesia, KLIK DI SINI


 

 

25 comments:

  1. Nama:muhtarom febrianto
    No:22
    Kls:XII TKR 1

    ReplyDelete
  2. Nama:David jayakusuma
    No:22
    Kls:XII TP 1

    ReplyDelete
  3. Nama : HENDRIK SETYO NUGROHO
    No : 23
    Kelas : XII TKR 3

    ReplyDelete
  4. Nama:Nuraini Aprillia Listiyanti
    No:12
    Kls:XIITB2

    ReplyDelete
  5. Nama :RIRIN PUSPITA
    No. :13
    Kelas:XIITKR5

    ReplyDelete
  6. Nama : ariyanto
    no : 16
    kelas : XII TP 1

    ReplyDelete
  7. Nama:Vidia Ika Safitri
    No:30
    Kelas:XII TB 2

    ReplyDelete
  8. Nama :Edi Supatmo
    Kelas:XI tp1
    No A :28

    ReplyDelete
  9. Nama: Edgar Surya Pratama
    No: 27
    Kelas: XII TP1

    ReplyDelete
  10. Nama:GUSTINA SHOLEKAH
    No. :08
    Kelas:XII TKJ 3

    ReplyDelete
  11. Nama : BAGAS TRI WAHYONO
    Kelas. : XII TKR 1
    No. : 06

    ReplyDelete
  12. Nama : iszaniamargareta
    No : 14
    Kls : XII TKJ 3

    ReplyDelete
  13. Nama: CRIS NANDO NUGROHO
    No:32
    Kelas:XII TKR 2

    ReplyDelete
  14. Nama : NANDANA ERLIAS
    No : 02
    Kelas : XII TB 2

    ReplyDelete
  15. Nama : SITI KOMARIAH
    No. : 22
    Kelas: XII TB 2

    ReplyDelete
  16. NAMA: IMA KRISNAWATI
    NO:13
    KELAS:XII TKJ 3

    ReplyDelete
  17. NAMA;JUMANTO
    NO:36
    KELAS:XII TKR 3

    ReplyDelete
  18. NAMA :BAGUS MAUDI SAPARA
    NO :07
    KELAS:Xll TKR1

    ReplyDelete
  19. Nama :Khairul Fadhilah
    No. :28
    Kelas:XII TB 1

    ReplyDelete
  20. Nama : bintang aji dwi santoso
    Kelas :XII TKR2
    No :27

    ReplyDelete
  21. Nama:Muhamad Rizky Saputra
    No:13
    Kelas:XII TKR4

    ReplyDelete
  22. Nama:ANGGA KURNIAWAN
    NO:14
    KELAS:XII TKR2

    ReplyDelete
  23. Nama:Rizal Periansah
    No. :27
    Kelas:XII TP2

    ReplyDelete
  24. Nama : ISMA DWI ANDIKA
    No :33
    Kelas : XII TKR 3

    ReplyDelete
  25. Nama :BENNY SETIAWAN
    No. :25
    Kelas:XII TKR 2

    ReplyDelete

MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI

Pernahkah kalian membaca suatu teks, kemudian bingung menentukan mana fakta mana opini? Keduanya tentu dapat dibedakan.  Sebelum mempelajari...