Pada materi kali ini kita akan membahas tentang novel.
Sebelum membaca materi lebih lanjut, bisa disiapkan alat tulis untuk mencatat hal-hal penting dalam materi berikut.
Di bawah ini ada sinopsis novel dari salah satu karya Tere Liye, silakan dibaca dengan seksama.
Novel ini mengisahkan kehidupan kakak beradik Tania dan Dede yang harus
putus sekolah dan menjadi pengamen karena keterbatasan ekonomi keluarga
sepeninggal ayah mereka. Mereka berdua tinggal di rumah kardus dengan ibu
mereka yang sakit-sakitan.
Kehidupan
mereka berubah setelah bertemu dengan seorang pria bernama Danar. Danar adalah
seorang karyawan yang juga penulis buku anak-anak. Danar begitu baik sehingga
keluarga ini menganggapnya seperti malaikat. Tania sangat mengagumi Danar
karena selain baik, dia juga punya wajah yang menawan.
Suatu
ketika Danar memberikan mereka rumah kontrakan sehingga Tania, Dede dan ibunya
tidak perlu lagi tinggal di rumah kardus. Tania dan Dede bisa kembali sekolah
dan ibunya berjualan kue. Mereka pun semakin dekat seperti keluarga. Suasana
agak berubah ketika danar membawa teman dekatnya yang bernama Ratna. Tania
merasa cemburu, ia tidak suka melihat kedekatan Danar dengan Ratna. Rasa tidak
suka itu bukan sekedar perasaan iri seorang adik tapi Tania kecil belum bisa
menerjemahkan apa arti perasaan itu.
Kebahagiaan
mereka berkurang saat ibu Tania meninggal. Berat sekali bagi Tania menerima
kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah tiada dan sekarang ia yang harus
bertanggung jawan menjaga adiknya. Untung saja ada Danar yang selalu berada di
samping mereka. Tania tumbuh menjadi gadis yang cantik dan pintar. Ia berhasil
mendapatkan beasiswa ke Singapura. Sederet prestasi berhasil ia raih dalam
studinya. Semua pengalaman hidup yang telah Tania alami menjadikannya lebih
dewasa dari gadis-gadis lain seumurannya. Perasaannya terhadap Danar juga
semakin jelas. Lambat laun Tania tahu, perasaan itu bernama cinta.
Tapi
cinta Tania terhadap danar tidaklah mudah. Bertahun-tahun mereka bersama dalam
status kakak adik, terlebih lagi mereka terpaut usia 14 tahun. Bagi ABG seperti
Tania, jatuh cinta kepada pria yang jauh lebih tua darinya cukup membuatnya
pusing. Sisi remajanya membuatnya ingin mengekspresikan perasaannya meskipun ia
tidak tahu apakah Danar memiliki perasaan yang sama dengannya atau tidak.
Keadaan semakin sulit saat Danar memutuskan untuk menikah dengan Ratna. Tania
patah hati. Ia memutuskan untuk tidak hadir dalam pernikahan mereka meskipun
Danar dan Ratna telah membujuknya.
Beberapa
waktu berselang, Tania tahu bahwa kehidupan rumah tangga Danar dan Ratna tidak
bahagia. Ratna bercerita kepada Tania bahwa Danar telah banyak berubah. Danar
menjadi pendiam dan seringkali tidak berada di rumah. Ratna tahu ada sesuatu
yang menghalangi mereka, ada seseorang di antara ia dan Danar tapi ia tidak
pernah tahu siapakah bayangan itu. Dari cerita Dede akhirnya Tania tahu bahwa
Danar juga mencintai Tania. Danar menuliskan perasaannya dalam novel “Cinta
Pohon Linden” yang tidak pernah selesai ia tulis. Perbedaan usia yang cukup
jauh membuat Danar merasa tidak pantas mencintai Tania. Tidak seharusnya ia mencintai
gadis kecil seperti Tania.
Ketika
Tania dan Danar sama-sama tahu perasaan mereka masing-masing, semua sudah
terlambat. Biar bagaimanapun Danar telah menikah dengan Ratna. Akhirnya Tania
kembali ke Singapura dan memutuskan untuk meninggalkan semua cerita cintanya.
A. Pengertian Novel
Novel merupakan teks naratif yang fiksional. Isinya mengisahkan sisi
utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Karena
kisah kehidupan yang diceritakan itu bersifat utuh, bentuk novel terdiri atas
puluhan bahkan ratusan halaman.
B.
Ciri-ciri Novel
1. Fungsi
Cerita dalam novel memiliki 2 macam fungsi pembelajaran yang dapat kita ambil hikmahnya.
a. Fungsi
social :
Menolong orang dengan
tidak memandang siapa yang di tolong karena menolong dengan ikhlas seperti
dalam novel tokoh Danar yang menolong Tania dengan tidak memandang siapa Tania.
Ketika Tania dan Danar sama-sama tahu perasaan
mereka masing-masing, semua sudah
terlambat. Biar bagaimanapun Danar telah menikah dengan Ratna. Akhirnya Tania
kembali ke Singapura dan memutuskan untuk meninggalkan semua cerita cintanya.
Baik Tania maupun Danar sama-sama menyadari
bahwa mereka harus menjalani kehidupannya sendiri-sendiri walaupun mereka tahu
bahwa mereka saling mencintai
b. Fungsi
moral :
Memberi
pengetahuan kepada kita bahwa sesuatu yang terlihat sulit nyatanya tidak
sesulit yang kita lihat jika kita ingin bersungguh sungguh mencapainya seperti
dalam novel tokoh Tania yang pantang menyerah menjalani hidupnya walau banyak
rintangan yang menghalanginya.
Berat
sekali bagi Tania menerima kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah tiada dan
sekarang ia yang harus bertanggung jawan menjaga adiknya. Untung saja ada Danar
yang selalu berada di samping mereka. Tania tumbuh menjadi gadis yang cantik
dan pintar. Ia berhasil mendapatkan beasiswa ke Singapura. Sederet prestasi
berhasil ia raih dalam studinya.
2. Struktur
Sama halnya dengan teks-teks lain, dalam novelpun juga memiliki struktur penulisan
a.
Abstraksi
Merupakan bagian ringkasan isi cerita
yang biasanya bisa ditemukan pada bagian
awal cerita
Tania dan Dede yang harus putus sekolah dan menjadi pengamen karena
keterbatasan ekonomi berubah nasibnya setelah ketemu dengan Danar yang
membatunya menggali potensi. Setelah kembali ke sekolah Tania berhasil dan
sukses memperoleh beasiswa ke luar negeri. Seiring proses tersebut ternyata
tumbuh rasa cinta antara Danar dan Tania.Walaupun karena kesadaran
masing-masing akan keberadaan dirinya mereka ikhlas untuk tidak bersatu.
b. Pengenalan
situasi cerita (exposition, orientasi)
Dalam bagian ini pengarang memperkenalkan para
tokoh,menata adegan dan
Hubungan antar tokoh.
Novel ini mengisahkan kehidupan kakak beradik
Tania dan Dede yang harus putus sekolah dan menjadi pengamen karena
keterbatasan ekonomi keluarga sepeninggal ayah mereka. Mereka berdua tinggal di
rumah kardus dengan ibu mereka yang sakit-sakitan.
Kehidupan mereka
berubah setelah bertemu dengan seorang pria bernama Danar. Danar adalah seorang
karyawan yang juga penulis buku anak-anak. Danar begitu baik sehingga keluarga
ini menganggapnya seperti malaikat.
Tania dan Dede adiknya serta ibunya adalah
penghuni rumah kardus yang yang
Mempertahankan hidupnya dengan mengamen.
c. Komplikasi, merupakan urutan kejadian yang
dihubungkan oleh sebab-akibat, di mana
setiap peristiwa terjadi karena adanya sebab dan mengakibatkan munculnya
peristiwa lain.
Suasana agak berubah ketika danar membawa
teman dekatnya yang bernama Ratna. Tania merasa cemburu, ia tidak suka melihat
kedekatan Danar dengan Ratna. Rasa tidak suka itu bukan sekedar perasaan iri
seorang adik tapi Tania kecil belum bisa menerjemahkan apa arti perasaan itu.
Kebahagiaan
mereka berkurang saat ibu Tania meninggal. Berat sekali bagi Tania menerima
kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah tiada dan sekarang ia yang harus
bertanggung jawan menjaga adiknya. Untung saja ada Danar yang selalu berada di
samping mereka. Tania tumbuh menjadi gadis yang cantik dan pintar. Ia berhasil
mendapatkan beasiswa ke Singapura. Sederet prestasi berhasil ia raih dalam
studinya.
Ketenangan Tania berubah dengan masuknya
ratna dalam kehidupan mereka,
Apalagi,Ibunya meninggal, beban
batin Tania berat karena ia merasa tangung -
Jawab dengan adiknya ditambah
rasa cintanya kepada Danar yang harus dia simpan
Sendiri.
d. Evaluasi, merupakan bagian di mana konflik
yang terjadi pada tahap komplikasi
terarah menuju suatu titik
tertentu
Tapi cinta Tania terhadap danar tidaklah
mudah. Bertahun-tahun mereka bersama dalam status kakak adik, terlebih lagi
mereka terpaut usia 14 tahun. Bagi ABG seperti Tania, jatuh cinta kepada pria
yang jauh lebih tua darinya cukup membuatnya pusing. Sisi remajanya membuatnya
ingin mengekspresikan perasaannya meskipun ia tidak tahu apakah Danar memiliki
perasaan yang sama dengannya atau tidak. Keadaan semakin sulit saat Danar
memutuskan untuk menikah dengan Ratna. Tania patah hati.
Tania makin tepuruk terjebak dalam perasaannya, sangat berat menanggung
beban batin
Antara cinta ke kakak dan cinta ke lawan jenis. Penderitaan Tania di
titik teratas saat
Mengetahui Danar dan Ratna mau menikah
e. Resolusi
merupakan bagian yang memunculkan solusi atas
konflik yang terjadi
Dari cerita Dede akhirnya Tania tahu bahwa
Danar juga mencintai Tania. Danar menuliskan perasaannya dalam novel “Cinta
Pohon Linden” yang tidak pernah selesai ia tulis. Perbedaan usia yang cukup
jauh membuat Danar merasa tidak pantas mencintai Tania. Tidak seharusnya ia
mencintai gadis kecil seperti Tania
Tania akhirnya tahu bahwa Danar juga mencintainya, itulah mengapa rumah
tangga
Danar tidak bahagia. Namun keduanya sama-sama memendam perasaan tersebut
dengan menjalani kehidupan yang kurang sempurna.
f. Koda
Merupakan
bagian akhir atau penutup cerita.
Ketika Tania dan
Danar sama-sama tahu perasaan mereka masing-masing, semua sudah terlambat. Biar
bagaimanapun Danar telah menikah dengan Ratna. Akhirnya Tania kembali ke
Singapura dan memutuskan untuk meninggalkan semua cerita cintanya
Tania dan Danar ikhlas menjalani hidupnya walaupun harus
terpisah, ibarat daun
jatuh yang tidak pernah
menyalahkan angin.
Struktur Novel
3. Kebahasaan
Kebahasaan dalam novel sangat luas, hal tersebut didasari oleh latar belakang penulis yang bermacam-macam.
a. Banyak
menggunakan kalimat bermakna lampau.
“Hari itu Senin.
Seminggu sebelum usiaku tepat tiga belas tahun. Adikku delapan tahun. Dan dia
27. Aku tidak percaya angaka tiga belas membawa sial, takdir, sore itu Ibuku
meninggal. Pergi selama-lamanya dari kami” (Hal. 61)
“siang itu dia
mengajak teman wanitanya. Namanya Ratna. Aku memanggilnya “Kak Ratna”, karena
teman wanitanya tersebut memnintanya demikian, “Panggil saka Kak Ratna ya,
Tania!” (Hal. 39)
b. Banyak menggunakan
kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis, temporal).Contoh:
sejak saat itu, setelah itu, mula‑mula, kemudian.
“Aku tak tahu apa maksudnya. Karena
sekejap kemudian Ibu sudah jatuh tertidur”
(Hal.60-61)
Ibu tekun dalam
menjaani kehidupannya, “Seminggu kemudian Ibu mulai bekerja, menjadi tukang
cuci di salah satu laundry mahasiswa” (Hal 34-35)
c. Banyak menggunakan
kata kerja yang menggambarkan sesuatu tindakan (kata kerja material)
Ibu adalah sosok
seorang Ibu yang perhatian kepada anaknya.
Ibu selalu memberikan perhatian dan nasihat kepada Dede dan Tania. “Ibu
sibuk mengingatkanku untuk beranjak tidur. Aku menjawabnya singakat belum
mengantuk. Setengah jam sekali Ibu menyuruh tidur” (Hal. 34)
Adi adalah sosok
seorang pria yang pantang sabar untuk mendekati Tania, meski Tania bersikap
dingin terhadapnya. Sabar untuk menunggu Tania bisa membuka hatinya untuk Adi.
“Adi juga bersabar untuk tidak terlalu melangkah jauh. Bersabar menunggu.
Bersabar dengan semua proses” (Hal. 186)
d. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan
kalimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.
Ibu mengatakan
tentang beberapa hal kepada Tania dan Dede pada waktu pagi selesai subuh, (Hal.
27)
Tak hanya itu, Ratna
perhatian kepada Tania menanyakan bagaimana sekolah Tania, akan diteruskan
kemana dan akan siap selalu membantu, mengurus, dan sampai ingin mengantarkan
Tania ke sekolah yang dituju. “Kalau begitu, biar besok saja aku yan.g
mengantarnya…. Daftar di SMP dekat SD-nya Dede saja, kan?” Kak Ratna menawarkan
diri” (Hal. 68)
e. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan
sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental) Contoh: merasakan, menginginkan, mengharapkan,
mendambakan, mengatakan,menganggap
“Dia menggenggam jemariku. Mantap. Sebelah
kiri memegang bahu Dede. Dia menatapku dengan pandangan itu. Dia tersenyum
hangat menenangkan” (Hal. 19)
Danar adalah sosok
seorang pria yang sopan, Danar selalu mencium tangan Ibu ketika berpamitan
pulang atau pun ketika dia bertemu. Danar sangat menghormati Ibu. “dia selalu
mencium tangan Ibu. Amat hormat pada Ibu” (Hal. 36)
f.
Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh
tanda petik ganda (“….”) dan
kata kerja yang
menunjukkan tuturan langsung.
Dia membawa sekotak donat. Dan Dede lebih banyak
berceloteh serta memainkan donat tersebut dibandingkan memakannya. “Oom…. Kenapa
donat tengahnya bolong?”(Hal. 36-37)
Dan ketika Danar memberitahu kepada Ibu bahwa Tania
bisa sekolah di luar Negeri Ibu amat sangat rendah hati, seperti dalam kutipan
berikut ini: “Nak Danar, rasanya Ibu sulit membayangkan Tania bisa bersekolah
di sana. Di luar negeri. Bersekolah lagi saja sudah syukur” (Hal. 66)
g. Menggunakan
kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau
suasana
Miranti yang dulu
membantu Ibu membesarkan usaha kue. Aku tersenyum senang. Ibu juga pasti senang
mendengar kabar ini di surge (Hal. 99)
“Buat apa? Sudah
jelas kan, dia akan menikah dengan cewek artis itu? Apa lagi yang hendak
kautanyakan ke dia?
Perasaannya sudah sejelas bintang di langit, Tania. Clear! Aduh, kamu
kenapa jadi
kekanak-kakanakan seperti ini sih?” (Hal. 133)
h. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah penggunaan atau pemilihan kata
yang digunakan dalam penulisan teks novel “Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci
Angin” adalah gaya bahasa :
personifikasi, allegori, hiperbola, metafora
a. Personifikasi
Hujan deras turun
membungkus kota ini (Hal. 13)
Aku berteman
dengan lorong-lorong kantor yang kosong di malam hari. (Hal. 203)
Daun yang jatuh
tak pernah membenci angin. (Hal. 154)
Dia datang
begitu saja. Menelusuk hatiku. Tumbuh pelan-pelan seperti lecambah disiram
hujan. (Hal. 154)
Aku akan terbang
seperti sehelai daun. (Hal. 157)
Menuju tempat
rumah kardus kami dulu berdiri kokoh dihajar hujan deras, ditimpa terik
matahari. (Hal. 231)
b. Allerogi
Isinya jauh api
dari panggang. (Hal. 162)
Seperti bumi
yang merekah. (Hal. 190)
c. Hiperbola
Demi membaca e-mail berdarah-darah itu, esoknya aku
memutuskan segera pulang ke Jakarta. (Hal. 230)
d. Metafora
Bagian tajamnya
menghadap ke atas begitu saja, dan tanpa ampun menghunjam kakiku yang sehelai
pun tak beralas saat melewatinya. (Hal. 22)
Semua perasaan
ini kembali bagai seribu anak panah yang menghujam. (Hal. 252)
Demikian tadi sebagian materi dari Novel, untuk materi selanjutnya akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Selanjutnya silakan klik link dibawah ini untuk melakukan presensi.