Wednesday, September 29, 2021

MENIKMATI CERITA SEJARAH INDONESIA



Novel sejarah merupakan sebuah genre yang penting dan sering ditulis di negara-negara Barat. Negeara-negara tersebut menanamkan pentingnya sejarah dalam pendidikan. Novel sejarah membantu memperkenalkan dan mengakrabkan suatu masyarakat pada masa lalu bangsanya. Dengan demikian, pendidikan dalam novel dapat menanamkan akar pada bangsanya.

Novel sejarah adalah novel yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif. Novel sejarah termasuk dalam teks naratif jika disajikan dengan menggunakan urutan peristiwa dan urutan waktu. Namun, jika novel sejarah disajikan secara simbolisasi verbal, novel tergolong ke dalam teks deskriptif.

Novel sejarah dapat dikategorikan sebagai novel ulang (rekon). Supaya tidak terjadi kesalahpahaman atas frasa "novel ulang", berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis novel ulang. Berdasarkan jenisnya, novel ulang terdiri atas tiga jenis, yakni rekon pribadi, rekon faktual, dan rekon imajinatif.

1. Rekon pribadi adalah novel yang memuat kejadian dan penulisnya terlibat secara langsung.

2. Rekon faktual (informasional) adalah novel yang memuat kejadian faktual seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.

3. Rekon imajinatif adalah novel yang memuat kisa faktual yang dikhayalkan dan diceritakan secara lebih rinci.


Novel sejarah tergolong ke dalam rekon imajinatif, karena didasarkan atas fakta-fakta sejarah yang kemudian dikisahkan kembali dengan sudut pandang lain yang tidak muncul dalam fakta sejarah.

Sudut pandang emosi, kegemaran atau keluarga dapat menjadi pilihan dalam mengisahkannya.



Struktur teks

Novel sejarah mempunya struktur teks yang sama dengan struktur novel lainnya yaitu orientasi, pengungkapan peristiwa, rising action, komplikasi, evaluasi/resolusi, dan koda.

1. Pengenalan situasi (exposition, orientasi)

Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan setting cerita baik waktu, tempat maupun peristiwa. selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan mengenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antar tokoh.

2. Pengungkapan peristiwa

Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

3. Menuju konflik (rising action)

Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.

4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)

Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.

5. Penyelesaian (evaluasi, resolusi)

Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Pada bagian ini pun sering pula dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami tokoh utama.

6. Koda

Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan mewakilkannya pada seorang tokoh.



Kaidah Kebahasaan Novel Sejarah

Beberapa kaidah kebahasaan yang berlaku pada novel sejarah adalah sebagai berikut .

1. Menggunakan banyak kalimat bermakna lampau.

Contoh.

Prajurit-prajurit yang telah diperintahkan membersihkan gedung bekas asrama telah menyelesaikan tugasnya.

2. Menggunakan banyak kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis, temporal), seperti : sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian

Contoh.

Setelah juara gulat itu pergi Sang Adipadti bangkit dan berjalan tenang-tenang masuk ke kadipaten.

3. Menggunakan banyak kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan (kata kerja material)

4. Menggunakan banyak kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. MIsalnya , mengatakan bahwa, menceritakan tentang, menurut, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.

5. Menggunakan banyak kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental), misalnya, merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mentakan, menganggap.

6. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda ("...") ddan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung.

7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.

Selain menggunakan kata atau frasa bermakna kias, novel sejarah juga banyak menggunakan peribahasa, baik yang berbahasa daerah maupun berbahasa Indonesia.


Silakan melakukan presensi pada tautan di bawah ini.

PRESENSI KLIK DI SINI!!!!

19 comments:

  1. Nama:Gustina Sholekah
    No. :08
    Kelas:XII TKJ 3

    ReplyDelete
  2. NAMA:EKA CAHYANINGSIH
    NO.AB:15
    KELAS:XII TB 1

    ReplyDelete
  3. NAMA : Valencia Syaharani
    NO. :25
    KELAS: Xll TKJ 4

    ReplyDelete
  4. Nama :Lingga pujiati
    No:31
    Kelas:XllTB1

    ReplyDelete
  5. NAMA :Valentina Deviana
    NO :26
    KELAS:Xll TKJ 4

    ReplyDelete
  6. Nama:Muhamad Rizky Saputra
    No:13
    Kelas:XII TKR4

    ReplyDelete
  7. Nama:Ima Krisnawati
    No:13
    Kelas: XII TKJ 3

    ReplyDelete
  8. Nama : ISZANIA MARGARETA
    No : 14
    Kls : XII TKJ 3

    ReplyDelete
  9. Nama : Ahmad Setyawan
    No : 05
    Kelas : Xll TKR 2

    ReplyDelete
  10. Nama.bagus bayu s
    Kls.xll tp 1
    Nomer.18

    ReplyDelete
  11. Nama:bintang aji dwi santoso
    Kelas :XII TKR 2
    No :27

    ReplyDelete
  12. Nama:kolani abidin
    Kelas:XII TKR 1
    no :19

    ReplyDelete
  13. Nama:kolani abidin
    Kelas:XII TKR 1
    NO:19

    ReplyDelete
  14. Nama : Muallif Budi Subaktiar
    Kelas : Xll TKR 4
    No : 08

    ReplyDelete
  15. Nama: yusuf mu'iz pratama
    No : 34
    Kelas : XII TKR 1

    ReplyDelete
  16. nama : ariyanto
    no : 16
    kelas : XII TP 1

    ReplyDelete
  17. Nama:Nanda Aulia
    No: 32
    Kelas: XII TKR 4

    ReplyDelete
  18. Nama: Sony David Erlangga
    No:28
    Kelas:XII TKR 1

    ReplyDelete
  19. Nama :Zainal iskandar
    Krlas:Xll tp 2
    No:33

    ReplyDelete

MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI

Pernahkah kalian membaca suatu teks, kemudian bingung menentukan mana fakta mana opini? Keduanya tentu dapat dibedakan.  Sebelum mempelajari...