Secara umum, struktur artikel terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pembuka, isi, dan penutup.
- Bagian pembuka berisi orientasi (tahap pengenalan) terhadap isi artikel yang akan dibahas.
- Bagian isi merupakan uraian penjelasan pokok permasalahan yang dibahas dalam artikel
- Bagian penutup, yaitu sebuah simpulan yang berisi kalimat kunci yang merangkum pembahasan ke dalam bentuk ringkas dan jelas.
Mengapa masih suka buang sampah sembarangan?
Tiap tahunnya jumlah sampah atau limbah di Indonesia terus meningkat. Contohnya adalah limbah medis yang terus meningkat selama pandemi ini. Membuang sampah sembarangan tidak hanya berdampak buruk untuk keindahan dan kebersihan lingkungan, namun juga berdampak buruk untuk kesehatan tubuh. Contohnya lingkungan menjadi lebih terlihat kumuh dan tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit menular.
Tampaknya masyarakat Indonesia masih suka membuang sampah sembarangan karena beranggapan akan ada orang yang membersihkan sisa sampah miliknya. Seorang sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono mengatakan jika masyarakat Indonesia cenderung menganggap jika sampah yang dibuangnya secara sembarangan, bukan tanggung jawabnya karena ada orang yang bertugas untuk membersihkannya. Salah satu cara untuk menghilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan adalah dengan membiasakan diri untuk bertanggung jawab dan membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Maka dari itu, ayo biasakan selalu membuang sampah pada tempatnya. Jika ingin lingkungan sekitar kita tetap bersih dan indah serta kesehatan tubuh tetap terjaga.
Dalam contoh di atas, bagian pembuka berada di paragraf pertama. Karena gagasan utama dari permasalahan yang dibahas adalah tentang membuang sampah serta dampak buruknya untuk lingkungan dan kesehatan.
Bagian isi dalam contoh di atas berada di paragraf kedua. Karena penulis ingin menyampaikan pendapat jika masyarakat suka membuang sampah sembarangan karena beranggapan jika ada orang yang akan membersihkannya. Pada bagian ini merupakan inti dari artikel tersebut, karena di dalamnya terdapt tujuan utama dari penulis yang ingin disampaikan.
Bagian penutup dalam contoh di atas berada di paragraf terakhir, yakni penulis ingin mengingatkan pembaca untuk selalu membuang sampah pada tempat yang telah tersedia. Biasanya dalam bagian penutup ini biasa disebut dengan penegasan ulang, karena pada bagian penutup ini penulis ingin menegaskan ulang apa yang menjadi tujuan dari penulisan artikel.
Berdasarkan cara penyampaian dan tingkat kesulitan, artikel dibedakan menjadi empat.
1. Artikel praktis, yaitu artikel yang mengutamakan keterampilan daripada pengembangan pengetahuan. Artikel ini cenderung naratif, artinya pesan yang disusun sesuai dengan urutan waktu, peristiwa, atau tahapan. Kamu pernah membaca artikel tentang petunjuk membuat sesuatu atau cara memperbaiki dan mengoperasikan suatu alat? Nah, itu termasuk ke dalam artikel praktis. Pembuatannya pun sangat mudah dan praktis, semudah ngelupain mantan. :-)
2. Artikel ringan membahas masalah yang ringan dan nggak butuh pemahaman yang mendalam. Biasanya, penulis mengemas artikel ini dengan humor atau memberi kesan menghibur pembaca, tapi isinya tetap informatif ya. Jadi, pembaca tidak perlu berkonsentrasi penuh untuk membaca sebuah artikel ringan. Kamu bisa menemukan artikel ini di majalah remaja, koran, atau blog.
3. Artikel opini, secara umum semua artikel adalah opini. Tapi, jenis artikel ini cuma ada di dalam surat kabar atau majalah yang punya penempatan khusus, Penempatan khusus ini seperti di pojok, kolom, tajuk rencana, dan lain-lain. Oh ya, biasanya artikel ini membahas suatu permasalahan secara mendalam, jadi penulis harus sudah ahli di bidangnya.
4. Artikel analisis ahli ini lebih berat dari artikel lainnya. Bahkan lebih berat daripada menahan rindu, hehehe. Artikel jenis ini berisi laporan sistematis mengenai hasil kajian atau penelitian, misalnya skripsi, tesis, disertasi atau penelitian lainnya. Ciri khasnya yaitu penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak mengurangi nilai keilmiahannya. Biasanya artikel ini dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Bedanya, artikel lain biasa menggunakan bahasa populer, sedangkan artikel ini harus memakai bahasa baku atau ilmiah. Beberapa orang menyebutnya artikel ilmiah.
Tetap semangat belajar dan selalu jaga kesehatan.
selanjutnya silakan melakukan presensi pada link di bawah ini.